Rabu, 01 April 2009

Oh..Calegku..Oh Temanku..




Tgl 9 april mendatang, Indonesia akan melakukan pemilihan legislatif untuk memilih calon anggota legislatif DPR dan DPRD. Seperti kita ketahui bersama, beramai-ramai orang mencalonkan diri menjadi caleg dari berbagai partai. Beramai-ramai pula mereka mengiklankan diri melalui poster-poster yang ditempel secara semrawut di berbagai sudut kota. Dari sejumlah caleg tersebut, banyak anak muda atau yang relatif umurnya masih muda ikut mencalonkan diri menjadi caleg. termasuk beberapa tmn saya (tepatnya tiga orang) ikut mencalonkan diri menjadi caleg.

Nah yang menjadi kerisauan saya disini adalah, apakah tidak terlalu muda bagi mereka untuk mencalonkan diri menjadi caleg? Dua dr teman saya ini mengaku bahwa mereka menjadi caleg dikarenakan pengaruh dari orang tua mereka. Orang tua mereka adalah pengurus partai, sehingga mereka berdua memang sudah dipersiapkan untuk menjadi caleg. Tetapi sayangnya, saya menilai kedua teman saya ini belum mempunyai ilmu yang cukup untuk menjadi seorang wakil rakyat. Yang saya tau, wakil rakyat harus memiliki ilmu intelektual yang baik sehingga dapat merumuskan kebijakan-kebijakan yang terbaik untuk rakyatnya. Begitu pula dengan teman saya yang satu lagi. Meskipun keinginan untuk menjadi caleg berasal dari inisiatif dia sendiri, namun saya juga menilai ia belum memiliki kecakapan intelektual menjadi seorang caleg. Dasar ucapan saya ini, adalah karena ketiga teman saya ini sewaktu kuliah, jurusan yang diambil relatif kurang berhubungan dengan tugas-tugas seorang legislatif di DPR/DPRD. ibaratnya bisa disamakan dengan seorang artis yang menjadi caleg. Dimana sehari-harinya dia berkecimpung di dunia hiburan (entertainment) lalu tiba-tiba ingin nyemplung ke dunia yang membutuhkan tingkat intelegensi tinggi. Gak nyambung kan ya? hehe..

Pada dasarnya uneg-uneg saya ini, bukan karena saya tidak mendukung teman-teman saya ini, tetapi saya berpikir bahwa jika mereka nanti terpilih menjadi caleg di dapil (daerah pemilihan) mereka masing-masing, tentunya mereka akan mendapatkan gaji dari APBD (jika tidak salah) daerah setempat, yang mana bahwa APBD tersebut pada dasarnya adalah uang rakyat. Sehingga, apabila teman-teman saya ini tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, tentu akan terbuang sia-sia uang rakyat tersebut.

Pada akhirnya, saya tekankan tuturan saya ini adalah murni hanyalah pendapat saya pribadi, tidak ada maksud untuk mencemarkan nama baik teman-teman saya ini sebagai caleg, karena pada akhirnya keputusan untuk memilih/tidak memilih ada di tangan Anda sendiri bukan? ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar